23 Juli 2010

KARAWANG AKAN JADI LOKASI STUDI LAPANGAN MAHASISWA IPDN


Karawang (Warjom)// Keberhasilan pembangunan di Kabupaten Karawang kembali menarik perhatian pihak lain. Kali ini, Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) akan menjadikan Kabupaten Karawang sebagai lokasi (locus) studi lapangan dan program pengembangan masyarakat yang akan dilakukan mahasiswanya. Hal tersebut terangkum saat audiensi antara Pemkab Karawang dengan Lembaga Pengembangan Masyarakat (LPM) IPDN di Gedung Singaperbangsa Lt. II Pemkab Karawang, Kamis Petang (22/6).
IPDN yang merupakan tempat mendidik calon-calon birokrat masa depan di Indonesia tersebut melirik wilayah pesisir serta kelurahan yang ada di Kabupaten Karawang. Dengan harapan para mahasiswanya dapat memiliki pengalaman yang berharga, sekaligus turut berupaya dalam memberdayakan masyarakat di wilayah tersebut.
Ketua LPM IPDN, Farida Sinaga menjelaskan, kunjungan timnya ke Kabupaten Karawang adalah untuk meminta izin sekaligus membahas perihal rencana studi lapangan tersebut. Dengan demikian, pihaknya dapat mempersiapkan nara sumber yang tepat sesuai dengan kondisi lokasi tersebut. “Nara sumber tersebut dapat berasal dari departemen terkait, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, maupun dosen internal IPDN sendiri,” ujarnya.
Terkait permohonan tersebut, perwakilan Pemkab Karawang yang dipimpin oleh Asisten Pemerintahan Setda, Saleh Effendi mengatakan bahwa sesuai dengan apa yang dimohonkan pihak IPDN, Pemkab Karawang telah menyetujui dan telah menawarkan dua daerah yang dirasa tepat untuk program tersebut. “Yaitu Kec. Batujaya untuk lokasi daerah pesisir, dan Kec. Karawang Barat untuk lokasi kelurahan,” jelasnya.
Disisi lain, Kepala Dinas Perikanan Kelautan dan Peternakan Kab. Karawang, Hendro Subroto menjelaskan Kab. Karawang memiliki sejumlah wilayah yang potensial di daerah pesisir yang perlu dikelola secara bijak dan terarah. Termasuk diantaranya di wilayah Desa Segarjaya Kec. Batujaya yang penduduknya nelayan tetapi tidak memiliki perahu.
Camat Batujaya, Dedi Ahdiat menambahkan Desa Segarjaya merupakan pilihan terbaik bila memang ingin mengembangkan dari awal untuk kemudian dibentuk. “Di desa tersebut juga memiliki palung (tanah timbul) seluas 87,3 Ha yang bila ditanami mangrove (pohon bakau) akan bisa membantu mencegah abrasi, sekaligus dijadikan daerah wisata,” tambahnya.

Tidak ada komentar: